ANALISIS PENGGUNAAN METODE ALTMAN, SPRINGATE, DAN FULMER UNTUK MENGETAHUI POTENSI TERJADINYA KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Kimia, Sektor Aneka Industri, dan Sektor Barang Konsumsi periode 2010-2014)

Amir, Ihsan (2016) ANALISIS PENGGUNAAN METODE ALTMAN, SPRINGATE, DAN FULMER UNTUK MENGETAHUI POTENSI TERJADINYA KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Kimia, Sektor Aneka Industri, dan Sektor Barang Konsumsi periode 2010-2014). Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma.

[img] Text
Amir Ihsan.fix.pdf

Download (835kB)

Abstract

AMIR IHSAN, NIM. 1222100689, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten. Judul Skripsi. “ANALISIS PENGGUNAAN METODE ALTMAN, SPRINGATE DAN FULMER UNTUK MENGETAHUI POTENSI TERJADINYA KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia, Sektor Aneka Industri, dan Sektor Barang Konsumsi periode 2010-2014)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sektor Industri Dasar Kimia, Sektor Aneka Industri dan Sektor Barang Konsumsi mengalami kebangkrutan berdasarkan Metode Altman, Metode Springate dan Metode Fulmer. Objek penelitian adalah tingkat kebangkrutan perusahaan Sektor Industri Dasar Kimia, Sektor Aneka Industri dan Sektor Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Subjek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan Sektor Industri Dasar Kimia, Sektor Aneka Industri dan Sektor Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014 sebanyak 30 perusahaan. Sumber data penelitian adalah dari catatan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Metode Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis data menggunakan analisis Altman, Springate dan Fulmer. Hasil Penelitian model Altman 8 perusahaan tahun 2010, 6 perusahaan 2011, 7 perusahaan tahun 2012, 9 perusahaan tahun 2013-2014 kategori “bangkrut”, 4 perusahaan tahun 2010, 3 perusahaan tahun 2011-2013, 4 perusahaan tahun 2014 kategori “rawan bangkrut”, dan 18 perusahaan tahun 2010, 21 perusahaan tahun 2011, 20 perusahaan tahun 2012, 18 perusahaan tahun 2013, 17 perusahaan tahun 2014 kategori “tidak bangkrut”. Model Springate 8 perusahaan tahun 2010-2012, 14 perusahaan tahun 2013, 11 perusahaan tahun 2014 kategori “bangkrut”, dan 22 perusahaan tahun 2010-2012, 16 perusahaan tahun 2013, 19 perusahaan tahun 2014 kategori “tidak bangkrut”. Model Fulmer 13 perusahaan tahun 2010 dan 2013, 11 perusahaan tahun 2011, 12 perusahaan tahun 2012 dan 2014 kategori “bangkrut”, dan 17 perusahaan tahun 2010 dan 2013, 19 perusahaan tahun 2011, 18 perusahaan tahun 2012 dan 2014 kategori “tidak bangkrut”. Kesimpulannya bahwa masih banyak z- score yang lebih besar dari nilai cutoff sehingga masih banyak perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang cukup baik dan tidak mengarah pada terjadinya kebangkrutan, namun jika ketiga metode itu dibandingkan, model fulmer perusahaan yang paling banyak mengalami kebangkrutan. Sarannya manajemen perlu berhati - hati dalam mengelola dan menjalankan operasi perusahaan dengan melakukan tindakan perbaikan kinerja perusahaan guna menghindari gangguan terhadap kelangsungan usahanya, investor sebaiknya berhati-hati dalam membeli saham perusahaan sektor industri dasar kimia, sektor aneka industri dan sektor barang konsumsi yang masuk kategori bangkrut.

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi > Akuntansi
Depositing User: Unwidha Perpustakaan Unwidha
Date Deposited: 16 Feb 2019 01:38
Last Modified: 16 Feb 2019 01:38
URI: http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/339

Actions (login required)

View Item View Item