ANALISIS KERUSAKAN LINGKUNGAN PERTANIAN AKIBAT PENAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C DI DESA SUKORINI, KECAMATAN MANISRENGGO, KABUPATEN KLATEN TAHUN 2015

Satria, Aji Pamungkas (2016) ANALISIS KERUSAKAN LINGKUNGAN PERTANIAN AKIBAT PENAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C DI DESA SUKORINI, KECAMATAN MANISRENGGO, KABUPATEN KLATEN TAHUN 2015. Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma.

[img] Text
Satria Aji Pamungkas.fix.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan lahan akibat penambangan bahan galian golongan C di desa Sukorini dan mengetahui produktivitas pertanian pasca penambangan bahan galian golongan C oleh masyarakat. Permasalahan kerusakan lahan yang terjadi pada lingkungan diakibatkan oleh alam itu sendiri maupun oleh aktivitas manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Aktivitas manusia yang memanfaatkan alam ini tidak dapat dicegah karena kebutuhan hidup yang semakin banyak, sehingga langkah yang diambil adalah menjaga keseimbangan antara pengambilan sumber daya alam dengan pemeliharaan alam dan lingkungan tersebut. Bahan galian golongan C merupakan sumber daya alam yang cukup penting dalam menunjang pembangunan. Dalam eksploitasinya, masih sedikit masyarakat penambang yang memperhatikan aspek yang dapat menimbulkan terjadinya penurunan mutu lahan. Penurunan mutu lahan atau kerusakan lahan ini akan menjadi permasalahan alam dan lingkungan yang berimplikasi pada kehidupan manusia misalnya rusaknya daerah tangkapan air hujan, pencemaran air bawah tanah dan pengurangan tingkat kesuburan. Penelitian dilakukan pada lahan penambangan di dusun Beteng desa Sukorini, kecamatan Manisrenggo, kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, lokasi penelitian ini adalah lahan penambangan yang ada di dusun Beteng yaitu seluas 5.000 m2. Teknik pengambilan lokasi pada penelitian ini membagi daerah atau wilayah yang luas menjadi wilayah yang lebih kecil didasarkan atas jenis tanah, kemiringan tebing galian, tutupan vegetasi, dan upaya reklamasi. Tingkat kerusakan lahan ditentukan melalui pembobotan tiga belas variabel. Produktivitas pertanian dapat ditentukan dari produktivitas tanah yang terdiri dari beberapa indikator yaitu luas lahan, penggunaan lahan, topografi lahan dan kesuburan lahan pertanian. Dari kedua variabel tersebut dapat disimpulkan keuntungan dan kerugian ditinjau dari aspek ekonomi dan aspek fisik. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kerusakan lahan di dusun Beteng desa Sukorini memiliki kriteria rusak sedang yang terbagi dalam 2 lokasi penelitian. Ketika dibandingkan luas lubang galian dengan luas wilayah masing-masing lokasi maka prosentase kerusakan lahan lokasi I adalah 80% dengan Kisaran Angka Kerusakan Lahan Penambangan (KAKLP) yaitu 2,25 (Rusak Sedang : 1,67 – 2,33) dan prosentase kerusakan lahan lokasi II yaitu 60% dengan Kisaran Angka Kerusakan Lahan Penambangan (KAKLP) yaitu 2,00 (Rusak Sedang : 1,67 – 2,33). Belum ada upaya reklamasi pada lahan penambangan baik lokasi I maupun lokasi II, maka perlu adanya Prioritas Reklamasi II. Produktivitas pertanian pada lahan tersebut menurun secara signifikan, hal ini disebabkan lahan pada daerah penelitian sudah tidak produktif lagi untuk lahan pertanian dan terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan penambangan.

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pend. Geografi
Depositing User: Unwidha Perpustakaan Unwidha
Date Deposited: 20 Feb 2019 06:25
Last Modified: 20 Feb 2019 06:25
URI: http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/482

Actions (login required)

View Item View Item