ANALISIS MAKNA SIMBOLIK UPACARA PANGGIH DALAM PERNIKAHAN ADAT YOGYAKARTA DI DUKUH KECIKAN DESA JOGOTIRTO KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN

Tika, Ayu Aprillia (2015) ANALISIS MAKNA SIMBOLIK UPACARA PANGGIH DALAM PERNIKAHAN ADAT YOGYAKARTA DI DUKUH KECIKAN DESA JOGOTIRTO KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN. Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma.

[img] Text
Tika Ayu A.fix.pdf

Download (517kB)

Abstract

Tika Ayu Aprillia, 1111300819. Skripsi “Analisis makna Simbolik Upacara Panggih Dalam Pernikahan Adat Yogyakarta Di Dukuh Kecikan Desa Jogotirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman”. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Dharma Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan prosesi upacara panggih dalam pernikahan adat Jawa gaya Yogyakarta di Dukuh Kecikan Desa Jogotirto Kec Berbah Kab Sleman Yogyakarta.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara secara mendalam dengan juru paes pengantin dan pranata adicara atau pembawa acara dan membaca referensi tentang upacara panggih. Teknik analisis data menggunakan analisis data yang bersifat kualitatif. Analisis ini mendiskripsikan mengenai makna simbolik yang terkandung dalam upacara panggih dalam pernikahan adat Jawa gaya Yogyakarta di Dukuh Kecikan Desa Jogotirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Rangkaian prosesi upacara panggih meliputi (a) pasrah sanggan, (b) sempyok saha mbucal kembangmayang, (c) balangan gantal, (d) mijiki pada, (e) mecah wiji adi, (f) tampa kaya, (g) dhahar klimah, (h) sungkeman. (2) Makna simbolik upacara panggih meliputi: (a) pasrah sanggan mempunyai makna simbolik calon suami harus mampu menyangga suka duka keluarga agar di dalam membangun kehidupan rumah tangga dapat kuat dan tidak tergoyahkan oleh godaan apapun, (b) sempyok sahambucal kembar mayang mempunyai makna membuang sial kedua pengantin agar mempunyai pikiran yang jernih dan tenang dalam menghadapi masalah rumah tangga, (c) balangan gantal memupunyai makna kebulatan tekad dan pikiran kedua pengantin menjadi satu yang diikat dengan tali suci pernikahan, yang diharapkan kedua pengantin akan siap menjalani pahit dan manis kehidupan rumah tangga bersama-sama, (d) mijiki pada mempunyai makna tanda bakti dan kesetiaan istri terhadap suami, sebagai tanda tunduk dan menyerahkan diri dengan jiwa dan raganya, (e) mecah wiji adi mempunyai makna menyatukan dua pikiran yang berbeda, (f) tampa kaya mempunyai makna tanggung jawab suami untuk memberikan nafkah atau seluruh hasil kerjanya kepada istridan istri harus dapat mengelolanya dengan baik, (g) dhahar klimah mempunyai makna seorang suami bertugas mencari nafkah kemudian hasilnya dinikmati bersama-sama dengan istrinya, dan (h) sungkeman mempunyai makna tanda bakti seorang anak kepada orang tua.

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Subjects: C Auxiliary Sciences of History > CB History of civilization
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pend. Bahasa dan Sastra Daerah
Depositing User: Unwidha Perpustakaan Unwidha
Date Deposited: 09 Feb 2019 01:54
Last Modified: 09 Feb 2019 01:54
URI: http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/109

Actions (login required)

View Item View Item