ANALISIS ASPEK PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA NOVEL PINTU KARYA FIRA BASUKI DAN DESAIN PEMBELAJARANNYA DI SMA

Dedi, Setiyono (2015) ANALISIS ASPEK PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA NOVEL PINTU KARYA FIRA BASUKI DAN DESAIN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma.

[img] Text
Dedi setiyono.fix.pdf

Download (1MB)

Abstract

DEDI SETIYONO, NIM : 1011109053, Skripsi: Analisis Psikologis Tokoh Utama Novel Pintu Karya Fira Basuki dan Desain Pembelajarannya di SMA. Analisis Psikologi Sastra. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Dharma Klaten. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian psikologis tokoh utama dalam novel Pintu karya Fira Basuki berdasarkan teori kepribadian psikoanalisis Sigmund Freud. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana deskripsi aspek psikologis tokoh utama dalam novel Pintu karya Fira Basuki berdasarkan teori kepribadian psikoanalisis Sigmund Freud? 2. Bagaimana desain pembelajaran novel Pintu karya Fira Basuki untuk pengajaran di SMA? Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber datanya adalah novel pintu karya Fira Basuki dan data sekunder, yaitu buku-buku, novel dan informasi tentang biografi penulis, serta sumber-sumber referensi yang relevan. Teknik pengolahan data : tahap deskriptif, tahap klasifikasi, tahap analisis, tahap interpretasi, tahap evaluasi dan dengan teknik penarik kesimpulan induktif. Berdasarkan hasil penelitian analisis tokoh novel Pintu karya Fira Basuki dengan menggunakan pendekatan psikologis dan desain pembelajarannya di Sekolah Menengah Atas (SMA). Secara psikologis tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam novel pintu karya Fira Basuki yaitu adanya perubahan tingkah laku kejiwaan yang dialami tokoh-tokohnya disebabkan ketiga unsur psikoalisa Sigmund Freud yaitu: 1. Id: Bowo yang sejak lahir memiliki indera ke-enam atau sebutan istimewa untuk orang yang memiliki kelibihan melihat hal-hal yang tidak kasat mata. 2. Ego: Bowo mempunyai sifat keras kepala dan nakal karena tidak mendengarkan nasehat orang lain. 3. Superego: pada saat kelahiran Bowo bercahaya, bayi tersebut berwarna kuning dan kata orang jawa bayi kuning adalah titisan. Alur dalam novel ini pun digambarkan sangat runtut yang menjadi satu kesatuan yang utuh karena didukung oleh latar cerita yang jelas.

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pend. Bahasa dan Satra Indonesia
Depositing User: Unwidha Perpustakaan Unwidha
Date Deposited: 12 Feb 2019 07:50
Last Modified: 12 Feb 2019 07:50
URI: http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/221

Actions (login required)

View Item View Item