ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY

Heri, Murdiyanta (2016) ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY. Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma.

[img] Text
Heri Murdiyanta.fix.pdf

Download (572kB)

Abstract

HERI MURDIYANTA, NIM 0911108926. Analisis Unsur intrinsik Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy. Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Dharma Klaten. Karya sastra merupakan salah satu bidang seni yang membudaya. Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy menceritakan perjuangan hidup Annisa sebagai tokoh utama yang menemui beberapa dalam hubungan dengan tokoh-tokoh yaitu Samsudin, Lek Khudori, Kalsum dan Rizal. Ketidakadilan gender yang terkandung dalam novel Perempuan Berkalung Sorban terkait dengan cara pandang terhadap peran laki-laki dan perempuan Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana unsur intrinsik novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy?.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur intrinsik yang membangun Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy. Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori struktural. Objek penelitian yaitu unsur intrinsik yang membangun novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy. Sumber data yaitu novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy yang diterbitkan di Yogyakarta pada tahun 2008, cetakan II oleh penerbit Arti Bumi Intaran. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik simak catat dan analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peristiwa dalam novel disusun dalam alur progresif. Tokoh meliputi Nisa (Annisa Nuhaiyah), Lek Khudori, Samsudin, Ibu nisa (Hj. Mutminah), Ayah nisa (Kiai H. Hanan Abdul Malik), Kalsum, Mbak May, Aisyah, Wildan, Rizal, Nina, Mbak Maryam, Lek Umi Sa’adah. Watak Anisa: cerdas, kritis, penyayang. Lek Khudori: baik, ramah, bijaksana. Samsudin: pemalas, jorok, suka memaksa kehendak. Ibu nisa (Hj. Mutminah): bijaksana. , Ayah nisa (Kiai H. Hanan Abdul Malik): keras. Kalsum: tegas. Mbak May: suka memberi nasehat. Aisyah: setia kawan, penakut. Wildan: pendiam, bijaksana. Rizal: ambisius, tergesa-gesa. Nina: suka pilih-pilih, penasaran. Mbak Maryam: tegas, kritis. Lek Umi Sa’adah: penakut. Latar tempat meliputi di sebuah desa di lereng pegunungan, tepatnya di pondok pesantren putri dan di kota Yogyakarta. Latar waktu pada sekitar tahun 80-an. Latar sosial melukiskan status sosial masyarakat menengah ke atas. Sudut pandang pengarang orang pertama. Gaya bahasa meliputi hiperbola, metafora, sarkasme, personifikasi, asosiasi, sinisme.Tema emansipasi wanita tentang perjuangan perempuan yang hidup di lingkungan pesantren untuk memperoleh hak dan kebebasan dari tradisi dan adat istiadat. Amanat cerita untuk kelompok perempuan harus memiliki tekat dan tujuan hidup yang kuat, sehingga dapat menjalani cobaan hidup dengan penuh kesabaran dan pantang menyerah. Bekerja keras dan bersungguh-sungguhlah agar semua yang diinginkan dapat tercapai sesuai harapan. Sebagai perempuan harus memiliki prinsip hidup yang tegas dan jelas, sehingga kita tidak gampang dibodohi oleh orang.

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pend. Bahasa dan Satra Indonesia
Depositing User: Unwidha Perpustakaan Unwidha
Date Deposited: 22 Feb 2019 08:11
Last Modified: 22 Feb 2019 08:11
URI: http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/581

Actions (login required)

View Item View Item