ASPEK BUDAYA JAWA PADA NOVEL MANTRA PEJINAK ULAR KARYA KUNTOWIJOYO-KAJIAN SEMIOTIKA

Invandri, Kusuma (2016) ASPEK BUDAYA JAWA PADA NOVEL MANTRA PEJINAK ULAR KARYA KUNTOWIJOYO-KAJIAN SEMIOTIKA. Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma.

[img] Text
Invandri kusuma.fix.pdf

Download (1MB)

Abstract

Invandri Kusuma. 1411109408. 2016. Aspek Budaya Jawa pada Novel Mantra Pejinak Ular Karya Kuntowijoro- Kajian Semiotika. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Dharma Klaten. Kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari, yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat. Masalah dalam penelitian ini yakni, 1) apa sajakah unsur-unsur pembangun novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo? 2) apa sajakah aspek budaya Jawa pada novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo? dan 3) bagaimanakah wujud makna aspek budaya Jawa novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo dengan menggunakan tinjauan semiotik? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur ekstrinsik, segala aspek budaya Jawa dan menggali makna budaya Jawa pada novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo. Penelitian ini berbentuk deskritif kualitatif dengan menggunakan kajian semiotik analitik. Data pada penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat maupun paragraf yang mengandung penanda aspek budaya Jawa pada novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo. Data tersebut diperoleh dari hasil dengan membaca, mencatat, dan mengumpulkan data-data dari sumber novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo secara tertulis. Sumber data pada penelitian ini terdapat pada novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan kesimpulan sebagai berikut. Unsur-unsur pembangun novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo terbagi menjadi dua, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik yang terdapat dalam novel meliputi (1) tema, (2) plot, (3) penokohan, (4) latar, (5) sudut pandang, (6) gaya bahasa, dan (7) amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik dalam novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo terbagi menjadi tiga, yakni: (1) biografi pengarang, (2) kondisi masyarakat, dan (3) nilai-nilai dalam cerita. Perpaduan antara seni dan politik menjadi polemik menarik untuk dibahas lebih lanjut dalam novel ini. Lahirnya novel Mantra Pejinak Ular menciptakan nilai- nilai yang dapat diambil dalam kehidupan, mulai dari nilai religius tentang ajakan Kunto untuk mengenal lebih jelas keberadaan antara agama dan budaya, nilai moral dari sikap masing-masing tokoh, nilai sosial kemasyarakatan dan nilai budaya yang dapat diimplementasikan sebagai karya seni. Unsur-unsur kebudayaan yang terdapat novel ini ada 7, yakni: (1) bahasa, (2) sistem pengetahuan, (3) sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, (4)sistem peralatan hidup dan teknologi, (5) sistem mata pencaharian hidup, (6) sistem religi, dan (7) kesenian. Masing-masing unsur direfleksikan Kuntowijoyo dari adanya kekuasaan politik yang menyalah gunakan kebudayaan Jawa. Wayang sebagai salah satu karya seni budaya Jawa yang digunakan sebagai alat politik. Keberadaan budaya Jawa lahir dengan adanya proses sosial antara manusia dan perkembangan zaman. Oleh karena itu hasil analisis menyimpulkan bahwa kebudayaan Jawa secara umum merupakan hasil dari lahirnya suatu konsep, dipahami dan masuk dalam perilaku sosial, sehingga konsep tersebut menjadi simbol kehidupan masyarakat Jawa. Kata kunci: budaya Jawa, novel Mantra Pejinak Ular, dan kajian semiotika.

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pend. Bahasa dan Satra Indonesia
Depositing User: Unwidha Perpustakaan Unwidha
Date Deposited: 22 Feb 2019 09:34
Last Modified: 22 Feb 2019 09:34
URI: http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/583

Actions (login required)

View Item View Item