WARNA LOKAL DALAM NOVEL PARA PRIYAYI KARYA UMAR KAYAM

Rochmat, Aji Nurcholiq (2016) WARNA LOKAL DALAM NOVEL PARA PRIYAYI KARYA UMAR KAYAM. Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma.

[img] Text
Rochamat aji nurcholiq.fix.pdf

Download (785kB)

Abstract

Rochmat Aji Nurcholiq. 1211109258. 2016. Warna Lokal dalam Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Dharma Klaten. Warna lokal adalah kelokalitasan yang menggambarkan ciri khas dari suatu daerah yang terdapat masyarakatnya dalam karya sastra. Warna lokal yang dibangun dengan istilah atau ungkapan dari bahasa daerah tertentu bertujuan untuk meningkatkan corak kedaerahan karya sastra tersebut. Masalah dalam penelitian ini yakni, 1) Apa sajakah unsur instrinsik yang terdapat dalam novel Para Priyayi Karya Umar Kayam? 2) Bagaimana warna lokal dalam novel Para Priyayi karya Umar Kayam khususnya nilai budaya? Penelitian ini bertujuan 1) untuk mendeskripsikan unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Para Priyayi Karya Umar Kayam. 2) untuk mendeskripsikan warna lokal dalam novel Para Priyayi karya Umar Kayam khususnya khususnya nilai budaya. Data pada penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat maupun paragraf yang mengandung warna lokal pada novel Para Priyayi karya Umar Kayam. Data tersebut diperoleh dari hasil dengan membaca, mencatat, dan mengumpulkan data-data dari sumber novel Para Priyayi karya Umar Kayam secara tertulis. Sumber data pada penelitian ini terdapat pada novel Para Priyayi karya Umar Kayam. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditemukan kesimpulan sebagai berikut. Unsur Instrinsik novel Para Priyayi karya Umar Kayam ada beberapa meliputi (1) Tema, (2) Plot/ Alur, (3) Penokohan, (4) latar, (5) sudut pandang, (6) gaya bahasa, dan (7) amanat. Perpaduan antara seni, kebudayaan, dan penggolongan masyarakat menjadi hal yang menarik untuk dibahas dalam novel Para Priyayi karya Umar Kayam ini. Unsur-unsur warna lokal yang terdapat dalam novel ini ada 7, yakni: (1) Stratifikasi Sosial, (2) Kehidupan Religiusitas, (3) Kehidupan seni, (4) Adat dan tata cara kehidupan sosial, (5) Kehidupan perekonomian masyarakat, (6) Kehidupan politik masyarakat, (7) Bahasa. Masing-masing unsur direfleksikan oleh Umar Kayam dari adanya golongan, kesenian dan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat Jawa. Keberadaan warna lokal yang sangat khas dan menonjolkan identitas Jawa dapat digunakan sebagai alat untuk menyimpulkan bahwa kebudayaan Jawa secara umum merupakan hasil dari lahirnya suatu konsep, dipahami dan masuk dalam perilaku sosial, sehingga konsep tersebut menjadi simbol kehidupan masyarakat Jawa.

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pend. Bahasa dan Satra Indonesia
Depositing User: Unwidha Perpustakaan Unwidha
Date Deposited: 23 Feb 2019 02:07
Last Modified: 23 Feb 2019 02:07
URI: http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/596

Actions (login required)

View Item View Item